Resya’s Weblog

Persatuan Santri Pecinta Alam (Pespa) Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus, Jawa Tengah mengajak anak-anak berkomitmen tentang alam sekitar dengan cara menanam ratusan bibit pohon. Kampanye tanam pohon ini merupakan bagian dari sosialisasi “Global Warming” di lingkungan pesantren dan masyarakat pedesaan dalam rangka ikut menyelamatkan bumi kita

sosok grenadillaJangan kita membayangkan pohon yang besar, tinggi menjulang di belantara hutan dengan seribu monyet berkejaran di dahan serta rantingnya. Sosok pohon grenadilla itu kurus dan kecil. Umur 70 tahun, tingginya paling banter cuma 9 meter dengan diameter seukuran pinggang. Hidupnya di padang kerontang Afrika, cari makan saja susah, membuatnya tumbuh sangat lambat. Batangnya menggeliat, seakan sering menahan lapar. Daunnya kecil, kadang rontok.

Tampilan luarnya sama sekali tidak menarik. Bahkan monyetpun memandangnya hanya dengan sebelah mata. Mereka tidak tahu bahwa di balik sosok yang kurang flamboyan itu terdapat kekuatan sekaligus kelembutan yang luar biasa.

Nyaris Punah

Monyet tidak berminat, tapi oranglah yang tergila-gila. Saking gilanya, nekat foya-foya tebang sana tebang sini. Asyik menebangi, hingga lupa melestarikan. Akibatnya pohon nyaris habis, kini tersisa hanya cukup untuk dua dasawarsa. Setelah itu, ya bye-bye.

Sungguh disayangkan, pohon sekeras baja yang telah membuat rayap pun ngacir khawatir ngilu itu, kini terancam mati kutu, terancam punah.

Mirip Dakocan

batang grenadillaKulit pohon grenadilla berwarna coklat susu seperti kulit boneka barbie, sementara kayunya berwarna hitam mirip dakocan. Oleh kalangan ahli botani pohon itu diberi nama Dalbergia Melanoxylon. Melanos artinya hitam. Bukan lantaran terik matahari Afrika yang membuatnya berwarna gosong seperti itu, tapi karena adanya unsur hitam yang dikandungnya. Persisnya unsur apa, sengaja tidak dipaparkan di sini karena ini menyangkut “ilmu hitam”, takutnya malah bikin runyam. Harap maklum.

Mohon dimaklumi juga kalau kita terkadang bingung ketika melihat gambar sepotong kayu grenadilla diantara sepasang kaki penduduk Afrika. Sungguh sulit dibedakan, mana betis mana kayu. Soalnya, keduanya sama-sama kurus dan legam.

Mpingo

Grenadilla tumbuh di benua Afrika, dari Ethiopia sampai Angola, dari Senegal di sebelah barat hingga Tanzania di bagian timur. Paling banyak terdapat di Mozambique dan Tanzania. Grenadilla adalah sebutannya dalam bahasa daerah Mozambique. Daerah lain menamainya Mpingo. Nama aliasnya masih berderet panjang, kalau ditulis semua akan menjadi seperti litani. Puluhan gelar padahal yang dimaksudkan ya itu-itu juga.

Pohon Tua

Jenis pohon yang satu ini tumbuh pelan. Seusia kita pensiun, pohon itu masih tergolong balita. Kita mulai tremor dan pikun, grenadilla baru beranjak remaja. Kita menua dan lalu almarhum, pohon itu baru bisa disebut dewasa, siap dipanen. Bahasa kasarnya, bila kita menanam, anak cucu kita yang akan memanen.

Kayu terbaik, kelas wahid, disiapkan sebagai bahan untuk membuat alat musik klarinet dan oboe. Kelas dua dibuat mebel, patung dan sebagainya. Sisanya oleh penduduk setempat dipungut dan dibikin menjadi arang atau kayu bakar.

Sampah Organik Bagi Kehidupan Mengenalkan dan membiasakan anak-anak merasakan bau tanah, agar mereka tetap berpijak di bumi. Menyadarkan kalau tanah humus nan subur dibentuk oleh material sisa organik akan memberi perilaku sampah memang harus diolah menjadi tanah bagi kehidupan agar bisa berpijak di bumi.

 

 

menanam pohon sangat berharga untuk menguragi perubahan iklim seperti pemanasan bumi, sebab pohon dapat menyerap emisi karbon dioksida (CO2) sepanjang pohon tersebut masih hidup. Disamping itu pohon juga dapat untuk mencegah banjir, tanah longsor maupun kemarau panjang. Hal itu dikatakan oleh Bupati Simalungun dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Drs. Sariaman Saragih, ketika melaksana aksi penanaman serentak di Kabupaten Simalungun dalam menyonsong UNFCCC (United Nation Frame Work Convention on Climed Change), bertempat di kompleks Balai Diklat Kehutanan Pondok Bulu Kecamatan Dolok Panribuan, Sabtu, 01/12/2007.

Dikatakan, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang positif. Banyak hal yang selama ini kita anggap kecil namun dapat memberikan arti yang cukup besar pada upaya mengurangi pemanasan global. Oleh karena itu, kegiatan aksi penanaman ini menunjukkan bukti bahwa bangsa Indonesia, khususnya di Kabupaten Simalungun telah berbuat secara nyata untuk mengurangi dampak pemanasan global. Disamping itu kegiatan ini juga menunjukkan bahwa Pemerintah kabupaten Simalungun sangat serius dalam merehabilitasi lingkungan, apalagi Kabupaten Simalungun sebagai daerah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) bagi Kabupaten/Kota disekitarnya.

Secara nasional Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono telah melaksanakan pekan Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pemeliharaan Pohon pada tanggal 28/11/2007 yang lalu di Bogor yang selanjutnya oleh Ibu Negara Ny. Ani Susilo Bambang Yudhoyono juga melaksanakan aksi wanita menanam pada hari ini. Kegiatan aksi wanita menanam ini menunjukkan bahwa, wanita di Simalungun juga memiliki peran yang sangat besar dalam menyukseskan kampanye menanam di Simalungun. Peran wanita dalam rangka memberhasilkan program perbaikan lingkungan hidup sangat strategis. Dimana melalui peran nyata wanita sangat memberi dampak yang besar bagi perbaikan lingkungan, ini dapat dilihat dengan besarnya pengaruh Ibu terhadap pendidikan anak. Untuk itu, melalui wanita diharapkan setiap keluarga menjadi sadar dan mau ikut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, pelaksanaan aksi penanam serentak di Kabupaten Simalungun mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) yaitu bantuan bibit kayu sebanyak 20.000 batang dan pada Aksi Wanita Menanam Pemerintah pusat juga memberikan bantuan bibit kayu sebanyak 10.000 batang. Melalui APBD Kabupaten Simalungun, pada aksi menanam ini menyiapkan bibit sebanyak 1,7 juta batang yang akan dibagi-bagikan kepada masyarakat. Untuk itu, kepada para camat diharapkan untuk mensosialisasikan kegiatan ini di daerahnya masing-masing dan melaporkan perkembangannya kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

Dalam ksempatan tersebut ketua Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Simalungun Ny. Juliana Zulkarnain Damanik pada sambutannya mengajak kepada masyarakat Simalungun, khususnya kaum perempuan untuk membudayakan hidup yang efisien dan efektif, artinya hidup tidak kunsumtif, selektif memilih dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan sebagai refleksi sikap bijak dan ikhlas kaum perempuan untuk menyelamatkan lingkungan.

Aksi nyata kaum perempuan merupakan langkah awal dalam menyelamatkan lingkungan, terlebih lagi jika kita lakukan secara bersama-sama oleh semua kaum perempuan baik di Simalungun, Indonesia bahkan dunia pada umumnya, bukan mustahil laingkungan kita akan terselamat dari resiko perubahan iklim.

Sebelumnya Kadis Kehutanan Ir. Mahrum Sipayung, MS melaporkan bahwa, aksi penanaman serentak dan pekan pmeliharaan pohon, di Kabupaten Simalungun dilakukan dengan menanam jenis-jenis bibit pohon seperti pinus, ingul (suren), mangga, meranti, durian, mahoni, sampinur dan matao yang ditargetkan sebanyak 20.000 batang. Oleh GOW Kabupaten Simalungun pada kegiatan ini melakukan penanaman sebanyak 10.000 batang. Untuk kegiatan Indonesia menanam, di Kabupaten Simalungun dilaksanakan dengan menanam sebanayak 1.680.000 batang sejak tanggal 28/11/2007 yang lalu, hingga saat ini penanaman tersebut telah terealisasi sebanayak 510.00 batang bibit pohon dan saat masih berlangsung.

Dalam kegiatan Indonesia menanam, di Kabupaten Simalungun mendapat dukungan dari Rindam I/BB, Korem 022/PT, Yonif 122/TS, Kodim 0207 Simalungun, Denpom I/I dengan melakukan penanaman sebanyak 9.000 batang dan sebanyak 491.000 batang dilakukan oleh masyarakat. Hingga Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan pemeliharaan pohon serta aksi wanita menanam di Kabupaten Simalungun berakhir, Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun masih membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh bibit kayu-kayuan secara Cuma-cuma. Hal ini bertujuan agar masyarakat Simalungun turut berpartisipasi meyukseskan program ”Indonesia Menanam, Kecil Mananam, Dewasa Memanen”. Tampak hadir hadir dalam kegiatan aksi menanam tersebut para pimpinan unit kerja dan camat se-Kabupaten Simalungun.(Humasy dan Protokol Setkab. Simalungun)

ANAK-ANAK bagaikan selembar kertas putih yang masih bersih dari coretan pena. Bagaimana dan akan menjadi apa anak-anak kita nanti, sangat tergantung pada cara orang tua mendidiknya. Banyak cara untuk mendidik anak menjadi kreatif. Salah satunya adalah dengan mengajarkan anak bagaimana memanfaatkan kembali barang-barang bekas pakai. Contoh yang paling nyata adalah memanfaatkan kerta bekas pakai dengan mendaur ulangnya.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam kegiatan mendaur ulang kertas ini. Pertama, kita ikut serta dalam usaha penyelamatkan lingkungan karena dengan mendaur ulang kertas berarti kita mengurangi sampah yang ada di sekitar lingkungan kita. Selain itu secara tidak langsung kita ikut melestarikan hutan kita. Tahukah Anda, berapa ratus hektar hutan kita yang harus ditebang tiap tahunnya untuk menghasilkan kertas? Dengan memakai kertas daur ulang, berarti kita mengurangi produksi kertas baru dan secara tidak langsung akan mengurangi penebangan hutan setiap tahunnya. Kedua, membuat kertas daur ulang tidaklah membutuhkan modal yang banyak, namun hasil sangat menguntungkan secara ekonomi. Kertas daur ulang, jika hasilnya bagus, halus dan nampak alami akan terlihat lebih artistik daripada kertas biasa. Hal ini yang membuat harga kertas daur ulang lebih mahal dari kertas biasa.a Ketiga, dengan mengajarkan anak-anak kita membuat kertas daur ulang, berarti kita melatih anak-anak kita untuk menjadi lebih kreatif.
Alat dan BahanMembuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Alat yang kita butuhkan hanyalah dua buah ember besar, blender untuk menghancurkan kertas, satu atau lebih cetakan kertas yang tersebut dari dua buah bingkai kayu dan spons untuk menyerap air. Untuk mencetak kertas kita membutuhkan satu bingkai kayu dengan saringan kawat dan satu bingkai tanpa saringan. Saringian kawat ini bisa dibuat dari kain kassa. Ukuran bingkai kayu untuk cetakan kertas ini kita sesuaikan dengan ukuran kertas yang diinginkan, misalnya ukuran folio, atau double polio. Jangan lupakan pula selembar kain bekas yang panjangnya cukup untuk alas menjemur kertas yang sudah jadi. Di sini kita bisa memanfaatkan kain bekas spanduk. Bahan untuk membuat kertas daur ulang ini adalah air, kertas-kertas, bekas pakai serta daun-daun atau bunga-bunga kering untuk hiasan.
Cara MembuatCara membuatnya juga sangat mudah. Pertama kita hancurkan kertas-kertas bekas itu dengan cara menyobek-nyobeknya hingga berbentuk serpihan-serpihan kecil. Semakin kecil dan semakin halus sobekan kerta itu akan semakin bagus. Kemudian sobekan-sobekan kerta ini kita rendam dalam seember air selama minimal dua malam. Semakin lama merendam semakin baik. Untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas, maka rendaman kertas ini bisa kita rebut selama satu atau dua jam. Setelah rebusan kerta ini mendingin, kita blender rebusan ini sampai benar-benar hancur, hingga menjadi bubur kertas. Bubur kertas yang kental ini kemudian kita larutkan sedikit demi sedikit dalam seember air, dengan perbandingan kurang lebih 1:10, atau kita perkirakan sesuai dengan ketebalan kertas yang kita inginkan. Semakin tebal kertas yang kita inginkan, semakin kentallah campuran yang harus kita buang. Campur bubur kertas dengan air hingga benar-benar larut. Kertas pun siap kita cetak dengan memakai cetakan kertas yang telah disediakan.
Mencetak kertas daur ulang ini juga memerlukan trik khusus agar hasilnya baik. Ember yang dipakai untuk mencampur bubur kertas dengan air itu, haruslah yang berukuran besar, agar cetakan kertas bisa masuk seluruhnya ke dalam ember. untuk mencetak, kita lekatkan dua buah bingkai kayu sebagai cetakan kertas. Bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat ditempelkan pada sisi bingkai kayu yang ada saringan kawatnya. Kemudian cetakan kertas ini kita masukkan dari pinggir ember dengan posisi tegak lurus, horisontal, sejajar dengan ember. Kita celupkan cetakan ini hingga masuk seluruhnya ke dalam ember. Setelah itu, baru kita angkat kertas itu perlahan-lahan. Tunggu hingga air yang menetes dari cetakan habis. Kemudian angkat bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat dengan hati-hati agar kertas yang sudah dicetak tidak rusak dan cetak kertas di atas kain alas. Cara mencetaknya, tempelkan bingkai kayu yang berisi bubur kertas ke atas kain alas. Serap air yang ada di dalam kertas yang dicetak dengan menggunakan spons. Gerakkan spons dengan gerakan satu arah di atas kertas. Berhati-hatilah agar kertas yang dicetak tidak robek. Peras dan keringkan spons kemudian gunakan kembali untuk menyerap air dalam kertas. Ulangi hingga air di atas kertas habis, kemudian angkat cetakan kertas dengan hati-hati. Jemur hingga kertas mengering.
Untuk variasi, kertas daur ulang ini kita bisa kita warnai sesuai dengan keinginan kita. Sebagai pewarna alami, kita bisa memakai daun pandan atau daun-daun yang lain untuk warna hijau. Untuk warna kuning kita bisa memakai kunyit, dan untuk warna merah, kita bisa memakai daun jati yang ditambuk atau kayu secang yang telah direbus terlebih dahulu. Caranya, tumbuk atau parut bahan pewarna alami yang kita inginkan, peras dan saring, ambil airnya untuk mewarnai. Pewarna alami ini bisa kita campurkan pada waktu kita mencetak kertas. Selain itu kita juga bisa menambahkan hiasan berupa serpihan daun-daun atau bunga, agar kertas daur ulang kita terlihat lebih artistik. Penambahan hiasan bisa dilakukan dengan mencampurkan serpihan bunga dan daun pada bubur kertas atau dengan menghiaskannya pada waktu kertas baru usai dicetak.
Dalam proses selanjutnya, kertas daur ulang ini bisa kita olah menjadi beragam souvenir atau barang-barang keperluan sehari-hari. Kotak pensil, block note, kotak perhiasan dan kertas surat merupakan beberapa contoh barang yang bisa dibuat dari kerta daur ulang. Nah, tunggu apalagi, Anda bisa mempraktekkannya bersama-sama dengan anak-anak Anda. Baik untuk sekedar sebagai kegiatan mengisi waktu luang ataupun jika ditekuni, membuat kertas daur ulang ini bisa menjadi suatu usaha sampingan yang cukup menjanjikan.

Alat dan Bahan
Membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Alat yang kita butuhkan hanyalah dua buah ember besar, blender untuk menghancurkan kertas, satu atau lebih cetakan kertas yang tersebut dari dua buah bingkai kayu dan spons untuk menyerap air. Untuk mencetak kertas kita membutuhkan satu bingkai kayu dengan saringan kawat dan satu bingkai tanpa saringan. Saringian kawat ini bisa dibuat dari kain kassa. Ukuran bingkai kayu untuk cetakan kertas ini kita sesuaikan dengan ukuran kertas yang diinginkan, misalnya ukuran folio, atau double polio. Jangan lupakan pula selembar kain bekas yang panjangnya cukup untuk alas menjemur kertas yang sudah jadi. Di sini kita bisa memanfaatkan kain bekas spanduk. Bahan untuk membuat kertas daur ulang ini adalah air, kertas-kertas, bekas pakai serta daun-daun atau bunga-bunga kering untuk hiasan.Cara Membuat
Cara membuatnya juga sangat mudah. Pertama kita hancurkan kertas-kertas bekas itu dengan cara menyobek-nyobeknya hingga berbentuk serpihan-serpihan kecil. Semakin kecil dan semakin halus sobekan kerta itu akan semakin bagus. Kemudian sobekan-sobekan kerta ini kita rendam dalam seember air selama minimal dua malam. Semakin lama merendam semakin baik. Untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas, maka rendaman kertas ini bisa kita rebut selama satu atau dua jam. Setelah rebusan kerta ini mendingin, kita blender rebusan ini sampai benar-benar hancur, hingga menjadi bubur kertas. Bubur kertas yang kental ini kemudian kita larutkan sedikit demi sedikit dalam seember air, dengan perbandingan kurang lebih 1:10, atau kita perkirakan sesuai dengan ketebalan kertas yang kita inginkan. Semakin tebal kertas yang kita inginkan, semakin kentallah campuran yang harus kita buang. Campur bubur kertas dengan air hingga benar-benar larut. Kertas pun siap kita cetak dengan memakai cetakan kertas yang telah disediakan.

Mencetak kertas daur ulang ini juga memerlukan trik khusus agar hasilnya baik. Ember yang dipakai untuk mencampur bubur kertas dengan air itu, haruslah yang berukuran besar, agar cetakan kertas bisa masuk seluruhnya ke dalam ember. untuk mencetak, kita lekatkan dua buah bingkai kayu sebagai cetakan kertas. Bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat ditempelkan pada sisi bingkai kayu yang ada saringan kawatnya. Kemudian cetakan kertas ini kita masukkan dari pinggir ember dengan posisi tegak lurus, horisontal, sejajar dengan ember. Kita celupkan cetakan ini hingga masuk seluruhnya ke dalam ember. Setelah itu, baru kita angkat kertas itu perlahan-lahan. Tunggu hingga air yang menetes dari cetakan habis. Kemudian angkat bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat dengan hati-hati agar kertas yang sudah dicetak tidak rusak dan cetak kertas di atas kain alas. Cara mencetaknya, tempelkan bingkai kayu yang berisi bubur kertas ke atas kain alas. Serap air yang ada di dalam kertas yang dicetak dengan menggunakan spons. Gerakkan spons dengan gerakan satu arah di atas kertas. Berhati-hatilah agar kertas yang dicetak tidak robek. Peras dan keringkan spons kemudian gunakan kembali untuk menyerap air dalam kertas. Ulangi hingga air di atas kertas habis, kemudian angkat cetakan kertas dengan hati-hati. Jemur hingga kertas mengering.

Untuk variasi, kertas daur ulang ini kita bisa kita warnai sesuai dengan keinginan kita. Sebagai pewarna alami, kita bisa memakai daun pandan atau daun-daun yang lain untuk warna hijau. Untuk warna kuning kita bisa memakai kunyit, dan untuk warna merah, kita bisa memakai daun jati yang ditambuk atau kayu secang yang telah direbus terlebih dahulu. Caranya, tumbuk atau parut bahan pewarna alami yang kita inginkan, peras dan saring, ambil airnya untuk mewarnai. Pewarna alami ini bisa kita campurkan pada waktu kita mencetak kertas. Selain itu kita juga bisa menambahkan hiasan berupa serpihan daun-daun atau bunga, agar kertas daur ulang kita terlihat lebih artistik. Penambahan hiasan bisa dilakukan dengan mencampurkan serpihan bunga dan daun pada bubur kertas atau dengan menghiaskannya pada waktu kertas baru usai dicetak.

Dalam proses selanjutnya, kertas daur ulang ini bisa kita olah menjadi beragam souvenir atau barang-barang keperluan sehari-hari. Kotak pensil, block note, kotak perhiasan dan kertas surat merupakan beberapa contoh barang yang bisa dibuat dari kerta daur ulang. Nah, tunggu apalagi, Anda bisa mempraktekkannya bersama-sama dengan anak-anak Anda. Baik untuk sekedar sebagai kegiatan mengisi waktu luang ataupun jika ditekuni, membuat kertas daur ulang ini bisa menjadi suatu usaha sampingan yang cukup menjanjikan.Semoga berguna dan bermanfaat.

Bahan pernbuat pupuk kompos banyak terdapat di sekitar rumah. Limbah dapur seperti sisa potongan sayuran, kulit buah-buahan atau dedaunan kering amat baik untuk digunakan.

Masukkan potongan-potongan ini ke dalam sebuah lubang. Dapat juga dipakai tong besar atau drum bekas. Kernudian timbun dengan tanah. Aduk timbunan sesering mungkin untuk mempercepat proses pembusukan. Diamkan selama lebih kurang 40 hari. Bila tanah terlihat hitam dan gembur, siap digunakan. Media tanam ini dicampur dengan pasir, tanah, serta kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Cara sederhana yaitu dengan sistem heap (timbun). Pola ini tidak perlu menguburnya di dalam lubang tanah. Cukup sediakan wadah besar seperti drum. Berilah pasir pada bagian yang paling bawah. Kemudian tanah gembur di atasnya.

Masukkan bahan-bahan organik pernbuat kompos setelah itu. Bila ada, lumuri dengan kotoran hewan. Lalu taburi gerusan kapur halus secukupnya. Taruh kernbali bahan-bahan serupa sesuai urutan. Dengan takaran yang sama, kecuali kapur.

”Untuk menambah unsur yangdiperlukan seperti nitrogen, dipakai air seni. Hal ini hampir serupa dengan zat yang terkandung dalam pupuk urea,” kata Edi. J, pendamping petani organik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Pancoran Mas, Depok.

Pemberian air kencing itu banyak dilakukan oleh petani-petani organik di Jawa tengah. Mereka mengumpulkan air kotor itu dan hewan ternaknya seperti sapi atau kerbau. Kemudian disemprotkan pada lahan pertaniannya. ”Air seni dari manusia pun dapat digunakan,” imbuh alumnus Universitas Padjajaran Bandung itu.

Campuran lain dapat pula ditambahkan dalam proses pernbuatan kompos, sekam, jerami, atau serbuk gergaji sangat baik sekali digunakan. Kumpulan dedaunan yang rontok di halaman belakang rumah juga bisa dipakai. Daripada dibakar, jadikan saja kompos.Gampangkan!

Sampah rumah tangga, menyumbang tidak sedikit dari sekitar 6000 ton total produksi sampah per hari di ibukota Jakarta. Jika setiap rumah mampu mengelola sampahnya dengan baik, akan sangat membantu mengatasi problem sampah di Jakarta. Caranya?

Peneliti dan ahli lingkungan Badan Pengkajian dan Pengembangan Tekhnologi (BPPT) Henky Sutanto mengatakan sebenarnya sampah rumah tangga bisa diubah menjadi kompos yang berguna untuk tumbuh-tumbuhan di pekarangan rumah sendiri.

Sampah basah (organik) bekas makanan-atau minuman sehari-hari dipisahkan dari sampah kering (anorganik) seperti kaleng, plastik, kertas. Sampah basah itu kemudian ditumpuk dalam sebuah lubang kecil di pekarangan rumah. Dalam jangka waktu tertentu bagian paling bawah dalam tumpukan tersebut bisa diangkat kemudian ditebarkan ke tanaman sebagai pupuk kompos.

Pengolahan sampah menjadi kompos, yang bisa dimanfaatkan memperbaiki struktur tanah, untuk meningkatkan permeabilitas tanah, dan dapat mengurangi ketergantungan pada pemakaian pupuk mineral (anorganik) seperti urea. Selain mahal, urea juga dikhawatirkan menambah tingkat polusi tanah.

Ada juga cara lain untuk mengurangi volume sampah. Dengan cara dibakar. Tetapi pembakaran sampah menghasilkan dioksin, yaitu ratusan jenis senyawa kimia berbahaya seperti CDD (chlorinated dibenzo-p-dioxin), CDF (chlorinated dibenzo furan), atau PCB (poly chlorinated biphenyl).

Jika senyawa yang berstruktur sangat stabil itu hanya dapat larut dalam lemak dan tidak dapat terurai ini bocor ke udara dan sampai kemudian dihirup oleh manusia maupun hewan melalui udara. Dioksin akan mengendap dalam tubuh, yang pada kadar tertentu dapat mengakibatkan kanker.

Lalu, bagaimana dengan rumah dengan pekarangan yang sempit ? Misalnya di kompleks perumahan. Menurut Henky hal yang serupa bisa juga dilakukan dalam lingkungan kompleks. Sampah dari masing-masing rumah dikumpulkan dalam satu lokasi di dalam kompleks, yang dikhususkan menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Sampah kering dan sampah basah dipisahkan. Sampah basah kemudian ditumpuk. Dalam jangka waktu dua bulan, akan menjadi kompos. Kompos itu, bisa dibagikan ke setiap rumah yang membutuhkan pengganti pupuk untuk tanaman. Dengan begitu, persoalan samapah di lingkungan sekitar bisa teratasi secara kolektif.

Bengkulu, Kompas – Sedikitnya satu juta pohon akan ditanam di kawasan hutan di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, selama Maret 2008. Penanaman pohon dalam jumlah besar akan dilakukan secara berkesinambungan untuk memulihkan kembali sejumlah kawasan hutan Lebong yang akhir-akhir ini semakin kritis.

Wakil Bupati Lebong Nasirwan Thoha yang dihubungi di Bengkulu, Senin (10/3), mengakui, eksistensi Lebong sebagai kabupaten konservasi dewasa ini memang terusik karena maraknya perambahan dan pembukaan lahan untuk perladangan dalam kawasan hutan di daerah tersebut.

”Areal perladangan bukaan baru oleh segelintir warga di Lebong memang terlihat masih terus terjadi. Kondisi ini sangat dilematis karena sebagai kabupaten konservasi, Lebong harus mempertahankan keberadaan kawasan hutan, baik itu hutan lindung, taman nasional, maupun hutan cagar alam. Akan tetapi, karena alasan untuk penyambung hidup, warga yang tinggal dekat kawasan hutan ternyata sampai kini masih saja terus berupaya membuka hutan,” katanya.

Pernyataan itu diutarakan Nasirwan Thoha menanggapi berita Kompas (3/3) tentang maraknya pembukaan ladang-ladang baru di hutan Cagar Alam Danau Tes dan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di wilayah Lebong. Di sekitar lereng Danau Tes yang termasuk dalam kawasan hutan Cagar Alam Register 57, misalnya, warga tampak mulai membersihkan lahan untuk ditanami kopi, pohon kayu manis, dan sayuran.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Lebong Selatan, hutan yang termasuk areal TNKS juga tampak dibabat untuk perkebunan. Jika tidak segera dicegah, aktivitas perladangan yang termasuk hulu Sungai (Air) Ketahun dan daerah tangkapan air Danau Tes itu dikhawatirkan akan mengancam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tes yang berkapasitas 3 x 4 megawatt.

Libatkan TNI

Menurut Nasirwan Thoha, dari 192.924 hektar luas wilayah Kabupaten Lebong, sekitar 68,89 persen atau mencapai 134.834,55 hektar merupakan kawasan hutan yang sebetulnya sama sekali tidak bisa digarap. Kawasan hutan ini terdiri dari hutan TNKS seluas 111.035 hektar, cagar alam seluas 3.022,15 hektar, dan hutan lindung seluas 20.777,40 hektar. Dari total luas kawasan hutan di Lebong ini, yang sudah rusak dan nyaris tidak berupa hutan lagi sekitar 35.975,83 hektar atau mencapai 26,68 persen

opener1.jpg

1 m2 hutan campuran akan mampu menyerap air 80-250 liter. Mari kita hitung, berapa juta hektar hutan yg hilang.
Indikasi sederhana adalah banjir besar yg melanda sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi dan banyak wilayah lainnya, termasuk Jakarta.

Keadaan makin runyam dengan adanya efek rumah kaca, dimana panas beberapa lapisan atmosfir meningkat 2-4 derajat tiap tahunnya. Alhasil, setiap hujan di satu tempat akan selalu sangat deras, sementara di tempat lain kering kerontang untuk waktu yg lama.

Lalu kita, OB (orang biasa) bisa ngapain ?
Yg sederhana :
1. Tanamlah pohon di halaman rumah masing2, apapun jenisnya
2. Sampaikan kepada seluruh anggota keluarga untuk memilah sampah. Sampah organik adalah pupuk terbaik yg pernah ada di muka bumi ini.
3. Gunakan selalu produk2 yg bisa di recycle. Contohnya daun pisang, tas kain untuk belanja (bisa dicuci) atau kantung kresek yg dipakai berulang-ulang sampai benar2 rusak.
4. Gunakan kertas sepenuhnya. Ketika 1 halaman kertas penuh terpakai, biasanya langsung dibuang, padahal halaman sebaliknya masih kosong.
5. Gunakan kendaraan secara ramah lingkungan. Misal biodiesel. Kalopun tidak memungkinkan, bisa saja beli mobil yg CC nya kecil. CC kecil berarti emisi gas buang sedikit. Anda bisa berkendara bersamaan. Satu mobil diisi 1 orang ataupun 5 orang tak banyak beda pemakaian BBM nya. Tentu saja lebih sehat naik sepeda, apalagi kalo udara bersih kayak di Jerman sini….

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031